Search This Blog

Friday, May 16, 2014

suatu pagi di sebuah terminal

Mataku perih. ohh tidak. tak ada angin yang bertiup pagi ini. mengapa periiiihh?? aku menatap sosoknya yang perlahan mendekat. oohh tidaak. tolong tahan air mata ini untuk tidak menetes. jangan. jangan terllihat lemah wahai hati. bertahanlah sampai kau menemui kamar dan menumpahkannya di bantal. tolong jangan di depannya. itu hanya akan menambah perih di dadanya. daaaan, aku berhasil untuk tampak tegar dimatanya. 

Pelan waktu berjalan seolah mengerti bahwa perpisahan itu sangat dekat. Mengikuti alur ceritanya membuat perasaanku bergelombang tak menentu. Tuhaaaaan. Boleh kah aku meminta??? Meminta lukanya untuk di pindahkan saja padaku. Boleh kaaah??? God help us. Ku ikuti ekor matanya yang menerawang. Seperti pergi berkelana entah ke negeri mana. Ohh tidaaak. Mata coklatnya terluka. Aku tahu itu. aku merasakannya. Tes tess,.. tunggu. Air mata jangan menetes disini. ku mohon.

Sebentar lagi waktu akan memisahkan kita. aiiiih. Bisakah waktu berdamai denganku sebentar saja. Tolonglah perlambat laju waktu untuk sehari ini saja. Bisakah????. Begitulaah yang kulakukan, memohon sesuatu yang mustahil untuk terjadi bahkan detik ini. ayolaaah sadarlah jiwaku inilah kehidupan yang sesungguhnya. Yang mewajarkan semua luka?? Benarkah???. Aku paham kalau duka dan bahagia berdampingan bukan???
Tolong jangan katakan salam perpisahan. Katakan saja kita akan bertemu sebentar lagi. Itu jauh lebih baik untukku dengar. Baiklah aku mengalah pada waktu. Menggenggam tangannya dan mengatakannya bahwa tak kan ada sesuatu pun yang patut di risaukan. Ayolaaah kuatkan hatimu. Ada aku disini. berdamailah dengan masa lalu. Buanglah segala ingatan buruk tentang apapun.

Aku melambaikan tangan pada bis yang bergerak. Secepatnya aku berlari menjauh. Menjauh entah ke arah mana. Sudah aku tak kuat lagi. Tumpah sudah. biarlah. Apa aku malu menangis di keramaian?? Tentu tidaak?? Tatapan iba supir angkot yang tak sempat lagi ku hiraukan. Sudah lupa dimana aku sekarang. Yang jelas aku menangisi kepergiannya dengan pilu. Begitulah aku. Hanya seseorang yang belum bisa memberi apa apa untukmu. Doa doa yang senantiasa ku mohonkan pada allah agar senantiasa kau mendapat perlindungan dan rahmat dariNYA. Amiiiiiiiin ya allah,..amiiiiin.

Take care kandaaaaa,....... allah berikan kesembuhan,...
La tahzan,  innallaha ma’ana  :) (at-taubah : 40)
See you at home, We always love you <3



                                         


No comments:

Post a Comment

Indonesia katanya

September....  Hmmm, benar sajaa. Mendung dan hujan di bulan september seperti turut membersamai perasaan saya yang sedang gundah g...