Search This Blog

Wednesday, December 21, 2016

kajian muslimah " keseimbangan peran wanita dalam peradaban"





bismilahirrahmanirrohim,...

hari ini diberikan kesempatan untuk menghadiri kajian muslimah dengan tema yang cukup menarik. well,..memutuskan tekad untuk datang (agar galau dibenak tidak betah berlama lama). ibu ibu macam saya ini tampaknya perlu sering sering menimba ilmu, bekal untuk kehidupan yang lebih baik, terutama dan yang terpenting adalah mendapat rahmat dari allah SWT. 

ikatlah ilmu dengan tulisan (barusan kata jata mutiara ini diingatkan lagi oleh orang tersayang, arigatou),... maka ikatlah apa yang didapat hari ini. 

kajian khusus muslimah " peran dan tanggung jawab muslimah dalam membangun peradaban"

by : ust. Imron Rosyadi, LC



sesi 1 : 
bapak ust membuka kajiannya dengan menyatakan kekagumannya pada ibu ibu muslimah di jepang ini, yang jauh jauh datang demi mendapatkan ilmu. musim dingin, bawa anak, perjalanan yang cukup jauh. bapak ustad bilang kalau ini memang butuh niat dan usaha. kenapa ? ibu ibu di jepang, as you know, terbiasa melakukan semua urusan rumah tangganya sendiri, masak, ngurus anak, belanja, urus rumah (mungkin ini terdengar lebay yah guys, hehe), kalau di indo mau makan tinggal makan, apapun. disini tidak, bahkan bala bala/gorengan macam abang abang di indo pun, kudu di masak di dapur cuy,hehe). kangen ya ibu ibu sama masakan indonesia, ujar pak ustad, hehee. intronya kepanjangan nih wkwk. 

ada 4 kebaikan/keberkahan yang diperolah seseorang ketika menghadiri suatu majelis (majelis ilmu) yaitu : 
1. akan dinaungi malaikat. walaupun tidak kelihatan, ada malaikat yang hadir di majelis. malaikat yang mana? adalah malaikat yang menurukan rahmat. dan jangan lupa ketika memasuki majelis maka bersalawatlah kepada nabi muhammad SAW. 

2. diturunkan rahmat dan kasih sayang dari allah SWT. hidup ini apa sih yang kita cari??rahmat dan kasih sayang allah, agar kelak bahagia baik di dunia maupun di akhirat. kalau tanpa tujuaan?? hidup ini membosankan bukan??. 
pak ustad cerita katanya di sidney austalia, ada hari yg mana para lanjut usia akan mengantri mendapatkan tunjangan. rabu adalah harinya kakek tua untuk mengantri, kamis adalah harinya nenek tua untuk mengantri. lalu tunjangan itu akan dihabiskan dengan minum atau berjudi. yg mereka tau adalah akan ada "big barbeqiu" setelah meninggal nanti. do you know "big barbeqiu"?? 
begitulah hidup tanpa arahan dan tujuan. padahal masa tua adalah masa yang seharusnya memperbanyak bekal untuk kehidupan di akhirat nanti. 

dunia ini adalah jembatan, kehidupan sebelum dan sesudahnya lebih panjang. sunnatullah usia manusia sekitra 60-70 tahun saja. manfaat dengan sebaik mungkin. 

dalam surah ar rum ayat 54 " allah , Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian menjadikan kamu sesudah keadaan lebmah itu menjadi kuat, kemudian menjadikan kamu sesudah kuat itu kembali lemah dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendakinya, dan dialah yang maha mengetahui lagi maha kuasa" (QS Ar-Rum, 54)

jadi fase kehidupan di dunia ini ada 3 : fase lemah (masa anak anak), fase kuat (kuat berusaha matang dalam berfikit, dsb sekitar 30-40 tahun), dan fase lemah dan beruban (masa tua). singkat bukan hidup ini??

3. diberikannya rasa tenang. bagi kita yang menghadiri majelis, maka allah akan memberikan rasa tenang ini kedalam jiwa kita. kita yang sedang menuntut ilmu ini di berikan peluang untuk dimudahkan jalannya menuju surga  

"barang siapa yang menuntut ilmu, maka allah mudahkan jalan menuju surga"

4. allah akan menyebut nama orang yang hadir dalam majelis tersebut. di absen oleh allah, semoga dicatat sebagai pahala dan amal kebaikan di sisiNYA. amin ya allah amiiin. 



sesi 2 ; peran muslimah. 

siapakah muslimah alias ibu ibu ini?? kata pak ustad ibu ibu ini memiliki keistimewaan "gampang masuk surga" caranyaa??
*shalat yang benar. kita tau bahwa amalan ibadah semisal shalat, ibu2 dirasa kurang dibandingkan dengan kaum laki-laki, karena adanya masa haid dll, maka ibu2 benarkanlah shalat denga perbanyak shalat sunnah (rawatib, tahajjud, dhuha dll)
*puasa yang benar. sama halnya dengan puasa yaa, perbanyak puasa sunnah. karena kaum ibu ada fase hamil, melahirkan, dan menyusui  dsb. maka lengkapi lah amalan shaum dengan banyak melalukan shaum sunnah
*zakat yang benar. jangan lupa yaa ibu ibu zakat, infaq, sadaqah, tau kah bedanya?? mari kita tunaikan. 
*wanita yang taat pada suami. kata rasulullah kalau boleh manusia sujud pada suami, maka akan diminta istri sujud pada suami (kalau sudah menikah mgkn tau hal ini yaah, bagaimana melaksanakannya). kebanyakan penghuni neraka adalah ibu ibu/wanita, yang kufur terhadap suami. naudzubillah . semoga kita dijauhkan dari sikap seperti ini. 

Hidup seimbang 
QS Al-Qhasas ayat 77 " dan carilah apa yang telah di anugerahkan allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain, sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakanm dimuka bumi. sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS Al-Qhasas 77)

tawazun : keseimbangan antara hidup dunia dan akhirat. carilah bekal akhirat, tapi jangan lupakan kebahagiaan di dunia, dan berbuat insanlah. 

ibu ibu shaliha, kita ini multiperan, dalam keluarga sebagai ibu dan istri, dalam masyarakat. ketika kita diamanahkan seorang anak, maka didiklah sesuai dengan ajaran islam, karena anak adalah tabungan akhirat, modal masuk surga. 
jangan lupakan kehidupan bermasyarakat, sebagai seorang muslimah, memberikan contoh yang baik baik dengan akhlak dan prilaku kita, maupun dengan lisan kita. 
jangan kecilkan peran kita hanya dilingkungan keluarga saja (ini di prioritaskan dulu) kemudian berperanlah dimasyarakat, yang banyak memberi manfaat, menyebarkan ilmu seluas luasnya, baik ilmu dunia maupun akhirat. 

well, saya jadi ingat, beberapa waktu lalu, banyak viral di sosmd tentang "full time mother vs working mommy". menurut saya tidak salah sepenuhnya sih, dua duanya adalah ibu, istri, yang prioritasnya adalah keluarga. kedua,kedua, ketiga dan seterusnya adalah selain dripada itu, setujuu??
gausah ribut sih yaa, lakukan yang terbaik untuk keluarga, untuk masyakarat, bahkan untuk dunia islam (amiiiin), 

ibu ibu shaliha, mari mainkan peran kita dengan sebaik mungkin. ambil peranmu, sebarkan ilmu, contoh dan kebaikan. ibu adalah madrasah, yuk rajin menimba ilmu #self reminder

allahu a'lam bissawwab :)

Friday, October 28, 2016

Thanks to Allah

sore itu dibawah pohon sakura...
kau bercerita tentang dia. suaramu pelan namun tak tenggelam oleh riuhnya festival. ada gurat sendu yang membendung. aku tau itu. tapi sekali lagi, aku merasa tertampar dengan wajah tenangmu. sabaaar niaan. ya rabb :(. betapa tidak bersyukurnya diri ini atas kecewa yang pernah menghampiri

kau bercerita bagaimana kondisinya. tentangnya yang dalam bayanganku cukup rumit. kondisi otaknya, bibirnya yang bermasalah yang membuatnya kemungkinan besar belum bisa segera menyusu padamu. tes tes. aku menangis. hatiku bergemuruh. kemudian tertunduk. layuuuu

duluuuu,...
aku pernah diposisimu. kira kira empat bulan yang lalu. merasakan bagaimana menanti buah hati. pertemuan yang sekian lama ditunggu. berdoa yang terbaik, diberi yang terbaik.
iyaaa, benar. rencana allah adalah yang terbaik. apapun yang kau lakukan, sebesar apapun usahamu, doamu, tetaplah allah yang memberikan keputusan. 

kisahmu,...ini seperti harus sampai padaku, agar aku selalu berucap syukur atas nikmat yang allah berikan. enyahlah rasa kecewa, pergilaah. biarkan sabar dan ikhlas itu mengisi hati ini. satu hal yang harus kita pahami adalah, allah akan menguji hambaNYA. maka tunggulah ujian ujian berikutnya. kencangkan aqidah, perkuat ibadah. lalu berserah diri pada allah.

untukmu,..
semoga allah menguatkanmu, memberi keringanan atas dukamu, dan memberi kebahagiaan untuk keluarga kecilmu. peluk erat untuk sikecil. cepat sembuh yaaa sholeh :). menjadi ibu tidak mudah memang, tapi yakin kita bisa, insya allah. 

untukmu,..., untukku,..
semoga kita tidak termasuk orang orang yang berputus asa dari rahmat allah. karena hanya dengan rahmat allah lah kita bisa selamat di dunia dan akhirat. amiiiiiin

"sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat allah kecuali orang kafir'" (QS .Yusuf:87)

kedepannya,...semoga kita menjadi hamba yang pandai bersyukur

#selfreminder

Tuesday, September 13, 2016

Pengalaman hamil dan melahirkan di Jepang (part 1)

Pengalaman hamil dan melahirkan di Jepang  (part 1)

*image credit to http://www.shutterstock.com

Seputar kehamilan pertama
Beberapa waktu setelah tiba di Jepang. Sayapun dinyatakan positif hamil setelah di cek dengan testpack dan telat haid sekitar seminggu. Alhamdulillah. Proses adaptasi yang terbilang masih sangat singkat tidak mempengaruhi kesuburan saya. Kalau sudah rejekinya... . Karena beberapa teman yang sudah lama tinggal di Jepang, sempat cerita kalau awal kedatangannya ke Jepang butuh adaptasi, begitupun dengan kehamilan yang mereka tunggu. Tampaknya menunggu kondisi stabil dulu. Menunggu sekian tahun baru dinyatakan hamil. Begitulah singkat cerita ketiika kukabarkan kehamilanku pada salah seorang teman.
Menikmati masa awal kehamilan. Seminggu hingga selang dua minggu kehamilan masih tampak seperti biasa. Tidak ada keluhan berarti. Semua berjalan normal. Hingga pada minggu minggu berikutnya, saya mengalami morning sickness berat. Emesis di awal kehamilan. Dan... gejala ngidampun mulai menggebu, terutama masakan rumah. Seleraku terbang jauh ke kampung halaman. Rendang jengkol mak :(.

Pemeriksaan kehamilan pertama
Sejenak melupakan keluhan keluhan di awal masa kehamilan. Saya dan suami mulai fokus mencari informasi seputar kehamilan di Jepang. Apa saja yang perlu di urus dan dokumen apa saja yang harus disiapkan.  Testpack pertama kali yang menyatakan hasil “positif”. Sudah meyakinkan kami 80% bahwa saya memang hamil. Cari informasi dan bertanya sana sini. Akhirnya kami memutuskan untuk melapor ke kuyakuso (kantor kecamatan setempat) atau shiyakusho (kantor kabupaten/kota setempat) untuk mendapatkan beberapa dokumen penting yang diperlukan ibu hamil. Kami putuskan untuk mendatangi kuyakuso Miyamae terlebih dahulu. Bagian yang mengurus kehamilan ini berada dilantai 3. Saya dan suami antri di loket yang sudah ditentukan untuk kemudian menunggu nomor antrian di panggil dan berkonsultasi dengan petugas. Perbincangan antara suami dan petugas yang sulit saya pahami, yang intinya saya dan suami melapor tentang kehamilan dan selayaknya semua ibu hamil di Jepang akan mendapatkan beberapa dokumen dan informasi tentang kehamilan dan melahirkan. Akhirnya sampai pada pertanyaan, apakah sudah dicek di klinik/rumah sakit kalau istri anda postif hamil?? Kami sudah cek pakai testpack, jelas suami saya. Petugas menyatakan kalau hal tersebut belum bisa diterima. Harus ada keterangan resmi dari klinik atau rumah sakit kalau saya postif hamil. Bukan hanya dengan testpack ternyata hehe. Jadi, harus periksa ke rumah sakit atau klinik dulu. Kupon hamil yang kabarnya bisa dipake setiap kali pemeriksaan belum dikasih deh, hmmm.

Pemeriksaan ke rumah sakit
Kunjungan ke rumah sakit untuk pertama kalinya. Pihak kuyakusho memberikan list rumah sakit yang ada di  Kawasaki city. Kita sih yang terpenting ada dokter yang bisa bahasa inggris, karena kemampuan bahasa jepang kami (baca : suami) belum mumpuni. Petugas kuyakuso merekomendasikan 2 rumah sakit pemerintah yaitu : Tama Byouin dan Kawasaki Byouin (byouin : hospital/rumah sakit). Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk periksa di tama byouin dulu (kalau nanti ternyata kurang cocok, bisa pindah ke showa byouin yang beberapa orang indonesia punya pengalaman melahirkan disana. Showa byouin ini merupakan rumah sakit universitas, jadi dokter/sensei nya ada beberapa yang bisa bahasa inggris). Pertemuan pertama kali ke dokter ada istilahnya yaitu shoshin (初診), dan dokternya khusus dan sudah ada jadwalnya. Setelah cek websitenya akhirnya kita memutuskan untuk visit rabu pagi, yang dokter ceweknya ada di hari itu.
Kunjungan pertama ke Tama byouin. Kami menuju bagian informasi rumah sakit ini dan menyampaikan maksud kedatangan kami. setelah ngobrol panjang dengan petugas, isi form, bikin kartu berobat, yang terakhir adalah ketemu dokter untuk pemeriksaan kehamilan. Ada masalah disini. dokternya gak bisa bahasa inggris (kayaknya bukan sepenunya gak bisa tapi kurang pede aja mungkin apalagi ini menyangkut dunia medis, salah ngomong nanti bisa fatal akibatnya. Sementara suami juga bukan yang sangat mumpuni juga dalam bahasa jepang. Akhirnya singkat cerita (baca disini :
https://sabakukyu.wordpress.com/2016/07/18/pengalaman-melahirkan-di-jepang-part-1/) kami mendapat pelayanan untuk disediakan interpreter (penerjemah jepang-english) setiap kali pemeriksaan ke dokter. dan ini gratiss. Hehe. alhamdulillah ada solusi.

Pemeriksaan kehamilan pertama kali
Sebelum bertemu dengan dokter. kita cek tekanan darah, berat badan terlebih dahulu. Ini bisa dilakukan sendiri dengan alat yang sudah disediakan. Di awal kami dipandu perawat dulu. Selanjutnya ini rutin dilakukan sebelum bertemu dokter. hasilnya udah langsung bisa dilihat, print dan diserahkan ke dokter untuk di evaluasi. Pemeriksaan pertama (selain BB, tekanan darah) adalah pemeriksaan USG transvaginal (dalam bahasa nya  : naishin (内診) untuk memastikan kehamilan dalam rahim. Omedetou, selamat positif hamil ujar dokternya ramah setelah pemeriksaan selesai. Arigatou gozaimasu, legaaa.
Selanjutnya booking interpreter (yoyakuhyou 予約表) untuk mengkonfirmasi jadwal pemeriksaan selanjutnya. Jadi nanti akan disediaan oleh rumah sakit sesuai dengan jadwal yang pemeriksaan kita.

Lapor ke kuyakuso (kantor kecamatan setempat)
Dari kuyakuso akan diberikan beberapa perlengkapan/kebutuhan ibu hamil diantaranya :
Bushitecho : buku yang berisi tentang kesehatan ibu dan anak termasuk catatan kehamilan dan perkembangan bayi. buku ini ada dalam berbagai macam bahasa. bushitecho ku dalam bahasa indonesia. bisa minta dalam bahasa inggris ataupun bahasa jepang kalau dirasa paham menggunakannya. 
Kupon pemeriksaan : kupon ini berupa diskon selama pemeriksaan. Jadi jangan khawatir ya, selama pemeriksaanpun dikasi kupon alias dibayarin. 
Brosur seputar kehamilan
Kupon dari sebuah majalah ibu dan anak (bellemaison senilai 2000 yen)
Kupon foto hamil  dari alice photo (studio photo ini lumayan deket dengan rumah kami. tapi kalo yang ini jenisnya tergantung pemerintah setempat, ada yang dapat ada yang nggak, ada juga kupon pemeriksaan gigi)
Gantungan kunci ibu hamil. Ini unik sekali. Gantungan kunci ini selalu dipake kemana-mana, pamungkas banget kalo naik kereta. Orang udah paham kalo liat gantungan kunci akan mempersilahkan kita duduk walaupun bukan di bagian priority seat (kalo di priority seat udah jelas ya, ada logonya gede hehe). Tapi kadang ada juga sih yang gak ngeuh, hmm namanya juga manusia yaa :P
Subsidi biaya melahirkan. Ini sebesar 420.000 yen (sekitar 42juta yaa). Akan diberikan menjelang melahirkan nanti. woww. tapi jangan salah, biaya melahirkan di jepang memang kurang lebih segitu. kalau biaya melahirkan kurang dari 420.000 maka sisanya buat kita, kalau biaya melahirkannya lebih dari 420.000 maka kita sisanya kita yang nombokin. 

Pemeriksaan rutin kehamilan :
Pemeriksaan rutin kehamilan saya selama di jepang  :
Test urine (ini selalu dites setiap periksa ke dokter, untuk mengevaluasi adanya kelanian dalam urin, misalnya keberadaan protein). Cup urine nya ngambil sendiri yaa, ada mesinnya. cupnya ada tulisan nama kita, jadi pas pemeriksaan tidak khawatir tertukar. urine yang ditampung  diserahkan di jendela khusus yang terhubung dengan tempat pemeriksaan urin
Blood test (ini tidak selalu, di minggu tertentu aja). Pemeriksaan dalam lengkap, salah satunya untuk mengetahui jumlah hemoglobin yang mempengaruhi kondisi kehamilan (Hb rendah biasanya berkaitan dengan anemia). hasilnya pemeriksaan darah ini biasanya diperlihatkan. sensei/dokter akan menjelaskna bagian mana yang kira2 bermasalah. hasilnya diprint dan ditempel di buku kesehatan ibu dan anak (bushitecho)
Pengukuran berat badan, tekanan darah. ini bisa dilakukan sendiri dengan sarana yang disediakan pihak rumah sakit, dan dicek setiap periksa ke dokter
USG. Untuk diawal awal diperiksa dengan USG transvaginal. Setelah 4 atau 5 bulan usia kandungan diperiksa dengan USG abdominal. Hasil USG saya selalu diprint. Jadi dapat dilihat hasilnya berupa : usia kehamilan, berat badan bayi, lingkar kepala dll. jadi teringat obrolan dengan salah seorang teman, yang katanya USG bisa membahayakan janin. hmm, aku masih percaya kalau ini masih aman. jepang masih pake kok :P. oiya cek USG ini ternyata tidak harus selalu ada ya setiap periksa ke dokter. ada minggu2 tertentu yang memang diharuskan pengecekan dengan USG, tiap rumah sakit di jepangpun beda beda. kebetulan di tama byouin aku selalu di cek setiap kali periksa :). 
Konsultasi dengan dokter. setelah melalui rangakain pemeriksaan diatas barulah konsultasi mengenai keluhan apa saja yang dirasakan ataupun penyakit selama kehamilan. Diruangan ini akan ada 3 bahasa , dokter bahasa jepang, kemudian penerjemah bahasa inggris dan saya dan suami bahasa indonesia. Hihihi. Lucu juga ingat hal ini. Kontrol untuk trimester pertama : setiap dua minggu sekali, trimester kedua : sebulan sekali, trimester ketiga : setiap seminggu sekali.

Pembayaran
Pembayaran dilakukan menggunakan kupon yang diberikan. Kupon ini nilainya beragam, ada yang 10000 yen, 8000 yen, 4000 yen. Hanya bisa digunakan 1 lembar setiap kali pemeriksaan. Bagaimana kalau pemeriksaan hari itu melebihi harga kupon?? Misalnya pmeriksaan hari itu 12000 yen, maka bisa diserahkan kupon senilai 10000 yen kemudian 2000 yen lagi kita yang bayar.

Oiyaaa, di tama byouin kita bisa minta ruangan untuk numpang shalat. Selalu izin dulu ke petugas. Biasanya ruangan yang kami gunakan adalah nursery room yang kebetulan kosong. Alhamdulillah.

To be continue...

Tuesday, July 19, 2016

Being A Mom

Tama Byouin siang itu....
Aku menatap langit Tokyo cerah siang itu. matahari musim panas kadang menyengat. Ruanganku tetap adem. Tapi tidak dengan hatiku. Ada banyak hal yang tengah berkecamuk disana. Help me Allah. pelan dan dalam. Dalam hati. Kalimat kalimat panjang ibuku terurai dalam benakku. Masih terngiang kata katanya barusan yang ku dengar via telpon. Aku butuh genggamannya.
Kekasihku pun diam. Menggenggam tanganku memberi kekuatan. Bagaimana kami menghadapinya?? Berdua?? Tidak. ada Allah. bantu ya Rabbi. Risau sungguh. Saat kenyataan jauh dari harapan, maka bersabarlah. Bersabarlah.
Waktu terus berputar. Perlahan semua alat dipersiapkan untukku. Setiap jam ada dokter atau perawat yang datang memastikan kondisiku. Bahkan fokusku buyar saat dokter anestesi ini menjelaskan segala sesuatunya. Kubisikkan perutku. Ayo nak. Ketemu yuuk”.
Hanya menunggu jam saja. Begitulah. Akhirnya aku berganti baju dan statusku sudah dipastikan. Aku berharap bisa sabar seluas dan sedalam yang kubisa. Bukankah pertemuan itu jauh lebih penting dan berharga dibandingkan proses yang mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya?? iya benar. Kami ingin bertemu denganmu, nak.
Aku menjauhi kekasihku. Dulu sekali aku berharap dia akan mendampingiku kelak jika waktunya sudah tiba. Rencana allah yang terbaik dari segalanya. Allah mendampingi Insya Allah.
Setengah jam berlalu entah apa yg terjadi sana. Akhirnya aku mendengar suara keras tangisan bayi. Diakah??? Ada aliran hangat yang tetiba menyeruak. Alhamdulillah. Terurai sudah. aku tergugu. Kau yang ku tunggu. 
Assalamualaikum sayang, Sesaat ketika wajahnya didekatkan pada wajahku. Skin contact untuk pertama kalinya. Beginilah rasanya. Rasakanlah bahwa ada bagian dalam dirimu yang akan menghidupkan hari harimu....
Sebagaimana kau dulu menghiasi hari hari ibumu, begitulah anakmu kelak menghidupkan harimu.
“To my child:
If i had to choose between loving you and breathing ...
I would use my last breath to tell you...
I love you...

Megumi Tsabita A  (Kawasaki, Jumat 3 juni 2016) 

Thursday, May 26, 2016

Belajar Sabar

Sore di taman...
Sore ini, untuk kesekian kalinya menghabiskan waktu di taman. Hembusan angin dan suara riuh anak kecil menghadirkan suasana yang damai. segerombolan ibu-ibu tampak bercengkrama di pinggir taman, sambil sesekali mengamati dan membantu buah hatinya berdiri saat jatuh dari sepeda atau bermain bola. menyenangkan, bisa duduk dipojokan taman ini sambil mengelus perut buncitku. ada bayi yang sedang tumbuh disana.
azan magrib tidak akan berkumandang disini. melirik aplikasi jadwal shalat, magrib masih sejam lagi. walau tanpa kertas dan pulpen, aku ingin menuliskan suara suara sesak dan ramai dialam sana. entah sejak kapan rusuh dan ramai bak pasar. baiklah...menulislah, agar hati menjadi lebih tenang. 

"Being married is simple, being happily married is the challenge". yuup. bisa ditebak, menikah itu tidak mudah, dan setelahnya pun tidak lebih mudah. yang paling sulit adalah, menghadirkan " kita" dan menghilangkan aku atau kau. yaa, baru terasa setelah dijalani. dulu saat dengar teman bertengkar atau bahkan bercerai, mudah saja bagi orang lain menilai, salah satu pihak, atau dua duanya salah?? oh ternyata tidak sesimple itu kawan, walaupun masih terbilang amatir, tapi ini perlahan ada bayangan, kalau ternyata "menikah dan hidup berumah tangga adalah tantangan. lalu kau yang dulu menyukai tantangan hidup, tertantangkah??? bukan tantangan menaklukkan rinjani, atau perjalanan menembus hutan yang kau banggakan, ataupun tantangan mendapatkan beasiswa keluar negeri, tantangan ini berbeda. lalu takutkah kau menikah?? ini sunnah, bukan tentang diri yang mengikuti prasangka, tapi sekali lagi, ini sunnah. untuk kau yang sedang menunggu, bersabarlah, hitungan Allah terhadap waktu sungguh diluar nalar manusia, bersabarlah dalam penantian. 
Sabar....
Sabar itu??? berpasrah???. Sabar itu tidak lemah, tidak berputus asa. Seseorang menyampaikan padaku bahwa sabar itu tentang kesungguhan mengerahkan kekuatan, mengikat harapan lewat doa, meyakinkan diri akan setiap hadirNYA. hmmmm, suliit??? suliiittt 
kenapa?? karena manusia bersifat lemah (tidak punya kekuatan). maka mintalah kekuatan itu pada Allah, dengan bersabar. 
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah" (QS 4:28). 
lalu,..
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyu' " (QS 2:45)

Sore perlahan bergeser,....
Menjadikan sabar sebagai pijakan, aku masih belajar. seperti anak kecil yang belajar berjalan. tertatih dengan segala sesuatu yang baru. untukmu yang juga akan melewati fase ini, kencangkan ilmu mu dan ikat kuat aqidahmu, semoga kelak ini menjadi penawar jika masa masa sulit itu datang menghadang.
"Katakanlah : jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan rasulNYA dan dari berjihad dijalanNYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNYA. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang -orang yang fasik " (QS 9:24)
suami atau istri adalah ujian terhadap satu sama lainnya. mainkanlah peran sabarmu disana. karena Allah berikan solusi setiap permasalahan yang ada. saat yang satu jadi api, maka jadilah air yang mampu memadamkannya :). Berdamailah dengan kekurangan masing-masing. menghapus rasa ragu setiap ada titik hitam yang membuat keruh. 

Untuk nafas yang sampai detik ini masih berikanNYA, semoga ini menjadi pengingat untuk terus memperbaiki diri, mendekatkan diri, dan melaksankan tugas sebagai seorang hamba. 
bila ujian datang, sabarlah, Allah beserta hambaNYA yang bersabar. ini hanya awal dalam kehidupan yang baru, akan ada banyak warna yang muncul dalam perjalanan hidup nanti. semoga dikuatkan, semoga diteguhkan. 

Bersyukurlah untuk sebuah pertemuan, maafkanlah untuk semua kesalahan, dan berpeganglah pada satu tujuan, "menggapai ridhoNYA" 


*untukmu....

Wednesday, March 9, 2016

Singgah di Jepang

September 2015,..
Berada dibawah langit Tokyo tak pernah terbayangkan sebelumnya. masih seperti mimpi. baru kemaren menikah dan sekarang berada di negeri sakura (hidup berasa drama, apasiii :)). jepang dan segala tentangnya tak pernah singgah dibenakku. hanya saja hasrat keluar negeri itu sudah menggebu sejak dulu, sebuah negeri yang ku kenal lewat novel. yeaaah, jalan hidup memang susah ditebak. kata pepatah, banyak jalan menuju Roma. mungkin ini salah satunya.
kedatanganku ke negeri asal doraemon ini bukan sebagai mahasiswa yang berkuliah dan menuntut ilmu, tapi sebagai istri yang akan menemani suami (mau jadi istri ataupun mahasiswi, dua duanya harus disyukuri, hidup harus banyak bersyukur, toh menuntut ilmu gak harus disekolah :D). punya tugas mendampingi suami dalam menyelesaikan studinya. baiklah sambil menyelam minum air, mengenal Jepang lewat cerita sehari hari.
***Perjalanan menuju Jepang***
Aku dan suami berangkat meninggalkan tanah air dan keluarga dari bandara Soetta (sedih pasti, belum pernah meninggalkan rumah sejauh ini, mohon doa dan restu dari keluarga semoga selamat dan lancar diperantauan nanti. kami transit di bandara Kuala Lumpur dan melanjutkan perjalanan menuju Jepang. Memanfaatkan waktu transit yang cukup panjang, keliling bandara aja hehe.
***Tiba di Jepang***
Perjalanan Malaysia - Jepang ditempuh dengan waktu kurang lebih 8 jam. Sampai di bandara Haneda sekitar pukul 11.30 malam waktu Jepang. Welcome to Japan :). Urusan dibandara akhirnya selesai juga. Semua barang dikirim lewat jasa pengiriman yang tersedia di bandara. Barang kita cukup banyak, maklum ini pindahan lintas negara. segala macam yang dibawa termasuk bumbu masakan :P. Keluar bandara aku langsung dibuatkan kartu transportasi namanya "PASMO". kartu inilah yang digunakan sebagai tiket masuk transportasi umum seperti bus atau kereta api. di jepang nggak ada angkot ataupun ojek, hmmm. Kartu pasmo ini bisa di isi ulang kalau saldonya habis. jadi kemana mana pake kartu ini. wow, keren juga. Nggak pake lama nunggu uang kembalian.
Kereta api pertama malam itu. cukup ramai. Jam segini dikereta masih ramai, alhamdulillah masih dapat tempat duduk. perjalanan dari haneda- rumah cukup jauh. Ramainya penumpang kereta tak membuat bising, hoooo. gini toh. lirik kanan kiri, mata sipit dan kulit putih. ondeh maak iko bantuok asli urang Japang, hehehe.
Jepang malam itu diguyur hujan lebat. sesekali diselingi petir. Mulai kerasa hawa dingin.
***Adaptasi***
Sampai dirumah malam itu. penasaran sama rumah rumah jepang kayak di film doraemon.
pagi pertama di Jepang. beres beres. Wow ini ternyata model rumah Jepang. Pintu geser dan lemari doraemong yang melegenda itu (tempat doraemong tidur, hehe). Dua ruangan yang dibatasi sekat/pintu geser dan 1 dapur. lantainya tatami (semacam alar/tikar khas jepang). Oiya baru tau kalo model apartemen di Jepang ada dua yaitu apato dan mansion. Apato dengan model kayu (seperti tempat tinggalku sekarang) dan Mansion (yang terbuat dari beton). Selamat datang di apato, semoga betah :) (melihat tumpukan barang yang sesegera mungkin harus dirapikan, semoga rumah ini tidak sesak hihii :P).
Awal hidup di jepang masih banyak beradaptasi. kalau dulu cuman liat rumah rumah dan warna kehidupan dari film doraemong (ini gambaran umum yang sangat standar). komentar pertama tentang jepang : bersih, rapi, teratur. yang pernah berkunjung ke Jepang pasti merasakan bagaimana rapi dan teraturnya tatanan kehidupan di jepang.
**Transportasi**
cuman bisa bilang WOW buat transportasi Jepang yang sangat akurat. lalu lintas yang hampir tak pernah macet, padat dan bising. rambu-rambu yang jelas, transportasi umum di Jepang menggunakan bus dan kereta api. yang membuatku tercengang adalah jadwal kereta yang tepat waktu sesuai yang tercantum dijadwalnya. ya ampuuuuun. kereen kali yaa :D. ahh andai dan andaii kita punya beginian. jadwal kereta bisa dicek (ada aplikasi khusus untuk mengetahui jadwal kereta ini). sama halnya dengan bus. jadwal bus pun akurat. jadwal bisa dilihat di halte bus yang mencantumkan kedatangan bus setiap waktu. ckckck. mungkin karena orang jepang sangat menghargai waktu ya guys (ah sama kita juga sangat menghargai waktu kok, cuman keterlambatan masih bisa ditoleransi dengan baik :P).
apakah jadwal kereta pernah terlambat??? tentu pernah, untuk kondisi-kondisi darurat dan ini ada pemberitahuannya. lalu lalang kendaraan sangat teratur. kalo dipikir pikir, kok yaa jepang yang bikin motor, tapi yang pakai motor nampaknya kalah dengan yang pake sepeda??. hehehe. napa hayooo??
alhamdulillah dirumah ada sepeda warisan. keinginanku dulu bisa bersepeda dengan perasaan tenang dan terkendali akhirnya terwujud juga disini. ke toko sayur, ke rumah teman, atau sekedar mampir ke koen/taman bisa pake si merah (makasiii mbak sari dan mas radon atas warisannya). gak heran disini kebanyakan ibu ibu bawa sepeda bonceng anaknya depan belakang. nganter anak sekolah pake sepeda. belanja pake sepeda. baiklah,...mari melepaskan kangen genjot sepeda setelah sekian lama.
**Sampah**
Begini yaa negara maju ngatur sampahnya. ada jadwal buang sampah dan jenisnya. jadi tidak sembarangan. ini sepertinya akan memudahkan pemerintah dalam mengelolanya. di daerahku tinggal jadwal buang sampahnya sebagai berikut :
-senin & kamis : sampah terbakar
-selasa : mix paper (sampah kertas)
-rabu (minggu ke 2 dan 4) : botol kaca, logam, baterai dll
jumat : plastik bening
sabtu : pet botol.
 jadwal buang sampah ini ditempel dikulkas biar nggak lupa, hehe (maklum lagi belajar teratur).
oiyaaaa,...ternyata di Jepang jarang ditemukan tong sampah. kalau kita di indo digalakkan untuk menyediakan tepat sampah hampir disetiap sudut kota, beda dengan jepang. disini hampir tidak ditemukan tempat sampah kecuali di combini/ semacam family mart, lawson dan sejenisnya (kayak alfamart dan teman temannya kalo di indo). jadi kalau bepergian siap siap ya sampahnya disimpen dulu, kalo gak nemu combini ya buangnya dirumah, hehe.
**Inu alias doggy /dog**
Disini banyak anjing loh. lucu lucu banget kayak boneka. aah gemess mees. bahkan tak jarang liat doggy di pakein baju, ada yang dibawa pake troli, bahkan ada yang digendong kayak bayi. alamakkk. sekalinya nemu dogy yang guedeee berbulu lebat tampang sangar eh tapi ga mengonggong, diem aja. apa dogy disini dididik sopan dan kalem juga yaa?? ealaaa. lucuu lah pokoknya kalo yang berbulu lebat berwarna coklat muka manis. ckckck.
dan taukaah??? kotorannya gak bisa sembarangan dibiarin looh. oleh pemiliknya, kalo dogy pup atau pipis, dibersihin trus pup dimasukin ke kantong plastik yang mereka bawa khusus buat itu, atau kalau pipis mereka menyiramnya. hoalaa. pantesan walaupun banyak dogy berkeliaran, Jepang tetap bersih. pupnya tidak bertebaran dimana mana.
**Les bahasa Jepang**
nah ini. hidup di Jepang, mau nggak mau harus mengerti bahasa jepang (basic) minimal mengenal huruf katakana, hiragana, dan beberapa kanji penting (terutama kanji yang berhubungan dengan list alergi yang menyangkut masalah kehalalan makanan). karena tampaknya benar juga kalau orang jepang agak susah diajak ngomong bahasa inggris. jadi kita yang harus belajar bahasa mereka. beberapa bulan belakangan, aku ikut les di kuyakusho (kantor kecamatan wilayah setempat). bertemu dengan teman baru yang dari berbagai negara kayak korea, cina, thailad, yang sesama belajar nihonggo basic. Sensei (guru) yang menjelaskan dengan berbagai media ajar (kebanyakan gambar dan ilustrasi). Sejauh ini masih bisa di ikuti, walapun kadang masih agak kepayahan menuliskan hurufnya, haduuh huruf ranting ini, banyak juga ragamnya :D. ganbatte kudasaiii. yeaaah.
**Ibu-ibu pengajian**
Selain les, ada beberapa aktivitas yang bisa ku ikuti disini. pengajian ibu-ibu. ini ajang melepas kangen dan silaturrahmi dengan sesama warga indonesia yang tinggal dirantau. menjadi minoritas di negara jepang, sesama muslim benar benar merasakan pentingnya manfaat ukhwah. alhamdulillah bisa menjalin ukhwah disini. tak jarang, di pengajian menemukan sajian masakan indonesia yang kebetulan dimasak oleh ibu ibu. rindu bathin dan rindu lidah terobati. hihii (salah fokus nih, bhehe). bersyukur bisa ikut dan bergabung, karena sharing dan belajar langsung dari para ibu yang sudah tinggal menahun di jepang bisa jadi solusi ketika menemui kesulitaan. kudu rajin nih pengajian, nambah ilmu dan silaturrahmi. karena dimana lagi ketemu komunitas orang indo kalau nggak di pengajian??. kegiatan pun nggak hanya sebatas pengajian, banyak acara bermanfaat yang mengundang pembicara dari indonesia. kini hidup tak merasa terasing lagi :P.
**Makanan**
Nah ini. dari sekian banyak daftar kenyamanan hidup yang ditawarkan di Jepang, agaknya aku bermasalah disini. haduuuh lidah kampungku masih susah diajak kompromi. kecil dan dewasaku penuh dengan cabe (halaaah). di Jepang ga adaaaa (ada sih, tapi kudu ke toko asia). maaaak, mana bisa hidup tanpa cabe???. jengkol pun tak ada di Jepang, kesukaanku iniih  (ada ditoko indonesia dengan harga wowww) :P. jadilah aku harus berdamai dengan seleraku. bahwa aku bisa hidup tanpa cabe (lebaay, emang). tapi filosopi leluhurku yang tertancap sejak dulu, " ketek gadang jo samba lado" tu payaaah bana maubahnyo :P. baiklaah. hidup ini harus berjalan, waktu harus berputar. dan memulai hidup dengan mengurangi asupan si merah, sampai akhirnya lama lama akan terbiasa. semogaaaaa.
jadi ingat dulu mak bela-belain ngirim sambal dari kampung pas aku kuliah di bandung. lah kalau ngirim ke Jepang, bisa bisa dibalikin lagi ama petugas, hehee :D). mak kaget pas kubilang orang jepang nggak makan cabe, seolah nggak percaya. hohoo, yaa adalah mak yang nggak makan cabe, emang kita yang nggak bisa makan tanpa cabe?? hehehe. ahh kangen masakan maaak (mellow seketika :( ). makanan jepang banyak sih yang enak kayak : sushi, gyudon, sayur nabe, oden, ramen, apalagi yaa?? (tapi yaah, sama masakan mak lewat semua, maap yaa :P ).

*cerita perjalanan yang baru seumur jagung (lebih dikit), biar disimpan jadi tulisan, kelak akan dikenang ketika rindu dengan masa masa awal yang penuh kisah.
menulislah, karena menulis itu menyehatkan (kurasa begitu, bagaimana menurutmu)

bersambung.......

@asakusa, bersama duo gadis jepang


Indonesia katanya

September....  Hmmm, benar sajaa. Mendung dan hujan di bulan september seperti turut membersamai perasaan saya yang sedang gundah g...