Untuk
adikku diseberang pulau...
Langit
boleh masih seperti yang dulu, bulan , laut, semuanya boleh masih sama, tapi
seiring waktu ada yang selalu berubah dalam diri manusia, ia tumbuh dari kecil
menjadi remaja, remaja menjadi dewasa, dan dewasa menjadi tua.
Adikku,...lama
akhirnya ku menemukan kata untukmu,.. ada yang ingin ku sampaikan lewat
kalimat-kalimat bisu yang nantinya akan kau pahami kalau sudah waktunya. Ada saatnya
kau tahu sebelum dunia merubahmu,...
Adikku,...usia
terus beranjak senja, hidup pun begitu makin lama makin banyak warna yang ia
torehkan dalam cerita kita. Kau kini mulai mengenal banyak hal tentunya,
sebagaimana aku dulu. Belajar mengenal sesama, mengenal lingkungan, dan
mengenal diri sendiri.
Adikku,
mengenal diri sendiri itu lebih sulit dibanding mengenal orang lain. kenapa?? Karena
beragam senyawa dalam tubuh manusia yang
bersatu padu menjadi satu. Kadang kau sulit memutuskan ketika hati bicara dan
logika menolak. Kadan juga kau bingung bilamana yang dilihat oleh matamu
bertolak belakang dengan apa yang ada dalam pikiranmu. Semua itu adalah hal
yang wajar sayang,.. itulah kita, makhluk yang allah ciptakan yang ia beri hati
dan pikiran agar bisa berjalan dengan benar dan bisa melihat dengan benar. Walau
kadang tanpa sadar kita ingin mengubahnya dari kodrat yang sesungguhnya.
Aku
ingat.. beberapa waktu kemaren kenyataan hidup pertama mulai menyapamu. Kau gagal
meraih mimpi. Sama denganku dulu. Kau hampir lupa ada yang lebih berhak atas
rencana dan mimpi kita. Allah punya rencana untuk hambanya. Tak apa sayang,
bukan berarti gagal itu tak punya harapan lain, bisa jadi itu adalah jawaban
dari doa doa kita dulu untuk menuju kesana ada banyak caranya, dan yang pasti
allah pilih yang terbaik. Sebenarnya upaya untuk menguatkan diri itu tak datang
dari orang lain, tapi dalam diri kita sendiri. Ia ada dalam diri kita
masing-masing. Untungnya kau mendengarnya,walau apa yang kusampaikan mungkin
tak cukup. Kau akhirnya tegar dan bangkit lagi. Aku bahagia, aku kakak yang
ingin selalu ada untukmu.
Dimana
aku saat ia datang padamu,...
Ini
ceritamu tentang seseorang yang datang dengan sayap indahnya terbang
mengitarimu. Aku juga tahu tentang hal ini. Aku mengalaminya. Ku biarkan kau
menikmatinya, sebagaimana ibu dulu membiarkanku menikmatinya tanpa banyak perintah larangan
ini itu, beliau mengamatiku sejauh mana aku tenggelam didalamnya hingga
akhirnya aku kembali ke pangkuannya lagi. “ Adikku .. cinta itu ibarat kupu kupu, makin
dikejar, makin ia menghindar, tapi bila kau biarkan ia terbang ia akan
menghampirimu disaat kau tak menduganya “. Aku tau kau punya sejuta rasa
tentangnya, aku paham selayaknya aku dulu, tak satu pun melihat ada sesuatu
dibalik dunia ini. Semuanya terasa indah.
Adikku,..
jangan salah bunga mekar ada saatnya ia layu dan gugur ke tanah, rumput hijau
adakalanya ia berubah jadi coklat. Pun musim ia terus berganti. Manusia pun
begitu dik, hati itu mudah berubah. Hanya allah lah yang berhak membolak
balikkan hati kita.
Adik,
banyak hal yang membuat kita tanpa sadar telah kehilangan air mata. Saat kau
lihat warnanya abu-abu tak jelas. Layaknya awan hitam diatas sana, tapi nanti
ia akan hilang setelah hujan berhenti dan ada pelangi yang indah yang
menggantikannya. Hidup pun begitu, kalau luka pasti ada obatnya, kalau jatuh
itu biasa, tapi bagaimana cara bangkit lagi itu juga bukan hal yang mudah. Tenang
saja, badai pasti berlalu kata orang dulu.
Adikku,..
jangan ragu mengatakan tidak kalau kau benar-benar tak menyukainya. Karena tak
boleh ada rasa sepihak, rasa itu dari dua hati bukan satu.
Satu
hal lagi hidup itu ibarat dalam perahu ditengah lautan. Berlayar sampai ke
tujuan pun banyak caranya. Mau dengan pendayung handal atau dengan arus
gelombang, itu pilihan sayang... benar dua duanya punya peluang yang sama untuk
sampai disana. Siapa yang selamat atau yang tenggelam hanya allah yang tahu,
yang jelas ada pedoman hidup untuk manusia. Tergantung mau mengikutinya atau
tidak. Sekali lagi hidup itu pilihan.
Baik
sayang.... belajarlah lebih banyak bila nasehat ini rasanya masih kurang. Belajarlah
pada siapapun, pada apapun. Allah bentangkan langit dan bumi dan semua yang ada
di dalamnya agar manusia bisa belajar memahami arti yang sesungguhnya.
Pagii ujung september,..
Miss you
Subhanallah.. Sungguh beruntung ia sebagai adikmu..
ReplyDeletekau juga adikku bukan???hehehe
ReplyDeleteSekali lagi kucari-cari postingan ini, dan..
ReplyDeleteTADA! Aku menemukannya.
Lagi, sekali lagi, ku baca dan ku resapi.
Dan lagi-lagi mataku berair, basah..
Subhanallah..
Begitulah sejuknya hati, saat Allah hidup dalam hati kita :")
Tak tahu lagi apa yang bisa ku ucap. Semoga Allah sediakan satu rumah di surga untukmu kak..
Untuk hatimu yang selembut itu..