Search This Blog

Wednesday, January 4, 2012

Arriverderci bellamore

Aku masih ingat kata kata seseorang tempo dulu..waktu aku masih SD,”jika kita mengingat seseorang..itu tandanya dia juga sedang mengingat kita...” sekarang aku baru mengerti
Dunia masih berputar dengan wajar....walau terkadang rindu ini tak bisa ditawar...sungguh....
Teman...seringkali dunia tak adil bagi kita...lihat saja...lihat sekelilingmu...ada dua hal yang kau temui....dua hal yang berbeda...dan kau akan paham bahwa dunia penuh dengan warna....tapi...ada saatnya kau akan merasakan bagaimana dunia itu begitu indah...dan kemudian ada pula saatnya kau cap dunia itu tidak adil...dunia itu kejam...dan beginilah dunia apa adanya...apa adanya..sangat sederhana. Ingin kau ubah ia???? 
Inikah bagian yang indah itu....????
Ia masih tak percaya saat sosok mungil putri yang kini ada dihadapannya menyampaikan sesuatu...
Teman...bisakah kau rasakan itu....saat apa itu namanya...datang padamu..anak panahnya tertancap disana.. tepat....skenario yang indah.
Guysss.....ada episode tertentu dari sandiwara ini yang enggan kita perankan...saat kenyataan tak sesuai harapan.....
Ada apa dengannya di luar sana??? Benarkah??? Sebentuk rindu yang akhir-akhir ini hadir ternyata pertanda....bahwa yang disana juga merasakan hal sama saat detik-detik masa depannya terbentang di depan mata,...ada yang paling berharga dari hidup ini yang ia ingat.....seperti melihat sosoknya dalam cakrawala kenangan mereka....sebelum...sebelum semua itu menjadi hal yang tak wajar lagi baginya, pun disana seseorang juga seperti melihat layar lebar kala itu...berputar..dan terus berganti...sebelum...sebelum..esok...mengingatnya adalah hal yang tak boleh lagi ia lakukan, karena esok dan seterusnya dia adalah wujud yang berbeda dari yang pernah ia kenal dulu. Tak ada yang salah dari semua ini, mungkin peran ini yang mesti dilakoni. Ia beranjak dari kamarnya...menyambut pagi yang tersenyum padanya..hidup tak harus dengan air mata..tidak juga dengan tawa..semua berjalan  dengan terencana. ...
 # just because you miss them , that doesnt mean you need them back in your life . missing them is a part of moving on.........


senja

Senja di negeriku
Inginku lukiskan indahmu
Di langit jingga itu,..
Agar mereka tau, kau masih yang dulu,..
Pun hari ini, senja kembali dengan rona temaram
Inginku tetap menjagamu,
Inginku rengkuh lelah dengan lengan lemahku,
Terus saja, bumiku makin renta
Pun negeriku makin porak poranda
Inginku lukis indahmu, diantara puing yang tersisa..
Bahwa kau selamanya indah negeriku


Sajak Semesta


Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda maha bahaya dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin liku-liku kehidupan yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ketempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun. Aku ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin dan menciut dicengkram angin (Andrea Hirata)

Aku yakin suatu saat nanti, entah itu kapan, aku bisa mengunjungi gunung, pantai. Berjalan dibawah langit kelam. Menapaki jalan diantara semak belukar. Menghirup udara pegunungan, menyapa rumput, memeluk edelweiss. Aku yakin aku bisa suatu saat nanti menelusuri  lantai bumi dan terkagum- kagum apa yang ia tunjukkan dengan sebuah kesederhanaan. Bahwa alam punya nurani yang ingin dilindungi, seperti layaknya kita manusia. Alam punya ingin tuk dicintai. Lihat ia, tatap hujan.. langit.. birunya laut, rerumputan, terkadang mereka bersenandung berharap mahkluk pun mendengarnya. Ingin ku bicara bahwa aku punya kewajiban tuk menjagamu. Aku ingin mengunjungimu. Kini inginku memuncak diantara gedung-gedung dan bangunan kotak yang mengililingiku. Inginku melihat hijaumu. Inginku bersenda denganmu diatas puncak gunung sana bersama menyaksikan matahari pulang.
Pasir itu inginku goreskan betapa putihnya. Berjalan diatasnya membuat takjub betapa lembutnya permadani alam ini. Ahh, andai manusia sedikit peka.  Bermain dengan mentari. Ahhh... keindahan apa lagi yang mesti kau tunjukkan agar manusia sadar. Inginku  kau lestari. Dengan jiwaku yang seluruhnya  ingin melindungimu seutuhnya. Walau kini tak bisa ragaku turut, kuharap dengan jiwaku, bisa tetap merasakanmu, membawaku jatuh dalam pelukan senja. kelak ku ingin tetap bersamamu.






Indonesia katanya

September....  Hmmm, benar sajaa. Mendung dan hujan di bulan september seperti turut membersamai perasaan saya yang sedang gundah g...