Pengalaman
hamil dan melahirkan di Jepang (part 1)
*image
credit to http://www.shutterstock.com
|
Seputar kehamilan pertama
Beberapa
waktu setelah tiba di Jepang. Sayapun dinyatakan positif hamil setelah di cek
dengan testpack dan telat haid sekitar seminggu.
Alhamdulillah. Proses adaptasi yang terbilang masih sangat singkat tidak
mempengaruhi kesuburan saya. Kalau sudah rejekinya... . Karena beberapa
teman yang sudah lama tinggal di Jepang, sempat cerita kalau awal kedatangannya
ke Jepang butuh adaptasi, begitupun dengan kehamilan yang mereka tunggu.
Tampaknya menunggu kondisi stabil dulu. Menunggu sekian tahun baru dinyatakan
hamil. Begitulah singkat cerita ketiika kukabarkan kehamilanku pada salah
seorang teman.
Menikmati
masa awal kehamilan. Seminggu hingga selang dua minggu kehamilan masih tampak
seperti biasa. Tidak ada keluhan berarti. Semua berjalan normal. Hingga pada
minggu minggu berikutnya, saya mengalami morning sickness berat. Emesis di
awal kehamilan. Dan... gejala ngidampun mulai menggebu, terutama masakan rumah.
Seleraku terbang jauh ke kampung halaman. Rendang jengkol mak :(.
Pemeriksaan kehamilan pertama
Sejenak
melupakan keluhan keluhan di awal masa kehamilan. Saya dan suami mulai fokus
mencari informasi seputar kehamilan di Jepang. Apa saja yang perlu di urus dan
dokumen apa saja yang harus disiapkan. Testpack pertama
kali yang menyatakan hasil “positif”. Sudah meyakinkan kami 80% bahwa saya
memang hamil. Cari informasi dan bertanya sana sini. Akhirnya kami memutuskan
untuk melapor ke kuyakuso (kantor kecamatan setempat) atau shiyakusho (kantor
kabupaten/kota setempat) untuk mendapatkan beberapa dokumen penting yang
diperlukan ibu hamil. Kami putuskan untuk mendatangi kuyakuso Miyamae terlebih
dahulu. Bagian yang mengurus kehamilan ini berada dilantai 3. Saya dan suami
antri di loket yang sudah ditentukan untuk kemudian menunggu nomor antrian di
panggil dan berkonsultasi dengan petugas. Perbincangan antara suami dan petugas
yang sulit saya pahami, yang intinya saya dan suami melapor tentang kehamilan
dan selayaknya semua ibu hamil di Jepang akan mendapatkan beberapa dokumen dan
informasi tentang kehamilan dan melahirkan. Akhirnya sampai pada pertanyaan,
apakah sudah dicek di klinik/rumah sakit kalau istri anda postif hamil?? Kami
sudah cek pakai testpack, jelas suami saya. Petugas menyatakan
kalau hal tersebut belum bisa diterima. Harus ada keterangan resmi dari klinik
atau rumah sakit kalau saya postif hamil. Bukan hanya dengan testpack ternyata
hehe. Jadi, harus periksa ke rumah sakit atau klinik dulu. Kupon hamil yang
kabarnya bisa dipake setiap kali pemeriksaan belum dikasih deh, hmmm.
Pemeriksaan ke rumah sakit
Kunjungan
ke rumah sakit untuk pertama kalinya. Pihak kuyakusho memberikan list rumah
sakit yang ada di Kawasaki city. Kita sih yang terpenting ada dokter yang
bisa bahasa inggris, karena kemampuan bahasa jepang kami (baca : suami) belum
mumpuni. Petugas kuyakuso merekomendasikan 2 rumah sakit pemerintah yaitu :
Tama Byouin dan Kawasaki Byouin (byouin : hospital/rumah sakit). Dengan
berbagai pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk periksa di tama byouin
dulu (kalau nanti ternyata kurang cocok, bisa pindah ke showa byouin yang
beberapa orang indonesia punya pengalaman melahirkan disana. Showa byouin ini
merupakan rumah sakit universitas, jadi dokter/sensei nya ada beberapa yang
bisa bahasa inggris). Pertemuan pertama kali ke dokter ada istilahnya
yaitu shoshin (初診), dan dokternya
khusus dan sudah ada jadwalnya. Setelah cek websitenya akhirnya kita memutuskan
untuk visit rabu pagi, yang dokter ceweknya ada di hari itu.
Kunjungan
pertama ke Tama byouin. Kami menuju bagian informasi rumah sakit ini dan
menyampaikan maksud kedatangan kami. setelah ngobrol panjang dengan petugas,
isi form, bikin kartu berobat, yang terakhir adalah ketemu dokter untuk
pemeriksaan kehamilan. Ada masalah disini. dokternya gak bisa bahasa inggris
(kayaknya bukan sepenunya gak bisa tapi kurang pede aja mungkin apalagi ini
menyangkut dunia medis, salah ngomong nanti bisa fatal akibatnya. Sementara
suami juga bukan yang sangat mumpuni juga dalam bahasa jepang. Akhirnya singkat
cerita (baca disini :
https://sabakukyu.wordpress.com/2016/07/18/pengalaman-melahirkan-di-jepang-part-1/)
kami mendapat pelayanan untuk disediakan interpreter (penerjemah
jepang-english) setiap kali pemeriksaan ke dokter. dan ini gratiss. Hehe.
alhamdulillah ada solusi.
Pemeriksaan kehamilan pertama kali
Sebelum
bertemu dengan dokter. kita cek tekanan darah, berat badan terlebih dahulu. Ini
bisa dilakukan sendiri dengan alat yang sudah disediakan. Di awal kami dipandu
perawat dulu. Selanjutnya ini rutin dilakukan sebelum bertemu dokter. hasilnya
udah langsung bisa dilihat, print dan diserahkan ke dokter untuk di evaluasi.
Pemeriksaan pertama (selain BB, tekanan darah) adalah pemeriksaan USG
transvaginal (dalam bahasa nya : naishin (内診) untuk memastikan kehamilan dalam rahim.
Omedetou, selamat positif hamil ujar dokternya ramah setelah pemeriksaan
selesai. Arigatou gozaimasu, legaaa.
Selanjutnya
booking interpreter (yoyakuhyou 予約表) untuk mengkonfirmasi jadwal pemeriksaan
selanjutnya. Jadi nanti akan disediaan oleh rumah sakit sesuai dengan jadwal
yang pemeriksaan kita.
Lapor ke kuyakuso (kantor kecamatan setempat)
Dari
kuyakuso akan diberikan beberapa perlengkapan/kebutuhan ibu hamil diantaranya :
Bushitecho : buku yang berisi tentang kesehatan ibu dan
anak termasuk catatan kehamilan dan perkembangan bayi. buku ini ada dalam
berbagai macam bahasa. bushitecho ku dalam bahasa indonesia. bisa minta dalam
bahasa inggris ataupun bahasa jepang kalau dirasa paham menggunakannya.
Kupon pemeriksaan :
kupon ini berupa diskon selama pemeriksaan. Jadi jangan khawatir ya, selama
pemeriksaanpun dikasi kupon alias dibayarin.
Brosur seputar kehamilan
Kupon dari sebuah majalah ibu dan anak (bellemaison senilai 2000 yen)
Kupon foto hamil dari alice photo (studio photo ini lumayan deket dengan
rumah kami. tapi kalo yang ini jenisnya tergantung pemerintah setempat, ada
yang dapat ada yang nggak, ada juga kupon pemeriksaan gigi)
Gantungan kunci ibu hamil. Ini unik sekali. Gantungan kunci ini selalu
dipake kemana-mana, pamungkas banget kalo naik kereta. Orang udah paham kalo
liat gantungan kunci akan mempersilahkan kita duduk walaupun bukan di bagian
priority seat (kalo di priority seat udah jelas ya, ada
logonya gede hehe). Tapi kadang ada juga sih yang gak ngeuh, hmm namanya juga
manusia yaa :P
Subsidi biaya melahirkan. Ini sebesar 420.000 yen (sekitar 42juta
yaa). Akan diberikan menjelang melahirkan nanti. woww. tapi jangan salah, biaya
melahirkan di jepang memang kurang lebih segitu. kalau biaya melahirkan kurang
dari 420.000 maka sisanya buat kita, kalau biaya melahirkannya lebih dari
420.000 maka kita sisanya kita yang nombokin.
Pemeriksaan rutin kehamilan :
Pemeriksaan
rutin kehamilan saya selama di jepang :
Test urine (ini
selalu dites setiap periksa ke dokter, untuk mengevaluasi
adanya kelanian dalam urin, misalnya keberadaan protein). Cup urine nya ngambil
sendiri yaa, ada mesinnya. cupnya ada tulisan nama kita, jadi pas pemeriksaan
tidak khawatir tertukar. urine yang ditampung diserahkan di jendela
khusus yang terhubung dengan tempat pemeriksaan urin
Blood test (ini
tidak selalu, di minggu tertentu aja). Pemeriksaan dalam lengkap, salah satunya
untuk mengetahui jumlah hemoglobin yang mempengaruhi kondisi kehamilan (Hb
rendah biasanya berkaitan dengan anemia). hasilnya pemeriksaan darah ini
biasanya diperlihatkan. sensei/dokter akan menjelaskna bagian mana yang kira2
bermasalah. hasilnya diprint dan ditempel di buku kesehatan ibu dan anak
(bushitecho)
Pengukuran berat badan, tekanan darah. ini bisa dilakukan sendiri dengan sarana yang
disediakan pihak rumah sakit, dan dicek setiap periksa ke
dokter
USG.
Untuk diawal awal diperiksa dengan USG transvaginal. Setelah 4 atau 5 bulan
usia kandungan diperiksa dengan USG abdominal. Hasil USG saya selalu diprint.
Jadi dapat dilihat hasilnya berupa : usia kehamilan, berat badan bayi, lingkar
kepala dll. jadi teringat obrolan dengan salah seorang teman, yang katanya USG
bisa membahayakan janin. hmm, aku masih percaya kalau ini masih aman. jepang
masih pake kok :P. oiya cek USG ini ternyata tidak harus selalu ada ya setiap
periksa ke dokter. ada minggu2 tertentu yang memang diharuskan pengecekan
dengan USG, tiap rumah sakit di jepangpun beda beda. kebetulan di tama byouin
aku selalu di cek setiap kali periksa :).
Konsultasi dengan dokter. setelah melalui rangakain pemeriksaan diatas
barulah konsultasi mengenai keluhan apa saja yang dirasakan ataupun penyakit
selama kehamilan. Diruangan ini akan ada 3 bahasa , dokter bahasa jepang,
kemudian penerjemah bahasa inggris dan saya dan suami bahasa indonesia. Hihihi.
Lucu juga ingat hal ini. Kontrol untuk trimester pertama : setiap dua minggu
sekali, trimester kedua : sebulan sekali, trimester ketiga : setiap seminggu
sekali.
Pembayaran
Pembayaran
dilakukan menggunakan kupon yang diberikan. Kupon ini nilainya beragam, ada
yang 10000 yen, 8000 yen, 4000 yen. Hanya bisa digunakan 1 lembar setiap kali
pemeriksaan. Bagaimana kalau pemeriksaan hari itu melebihi harga kupon??
Misalnya pmeriksaan hari itu 12000 yen, maka bisa diserahkan kupon senilai
10000 yen kemudian 2000 yen lagi kita yang bayar.
Oiyaaa,
di tama byouin kita bisa minta ruangan untuk numpang shalat. Selalu izin dulu
ke petugas. Biasanya ruangan yang kami gunakan adalah nursery room yang
kebetulan kosong. Alhamdulillah.
To
be continue...