Februari
2013,..
Mendung
sangat pagi ini. udara dingin tak saja membuat badan hanya ingin berselimut dan
berdiam di kasur empuk. Tidak. ini belum seberapa dibanding dinginnya salju. Kehidupan
tetap bergerak. Dan dinginnya pagi tak lebih hanya gertakan kecil.
Saat
sudut-sudut kota ini mulai terjaga. Aku menangkap sosoknya di ujung jalan. Anak
kecil dengan gerobak sampah. Sepagi ini??
Itukah
cerita hidup yang dibuatkan untuknya??? Anak ini semestinya bukan disini. harusnya
dia di sekolah, bermain sembari menunggu bel masuk berbunyi (seperti hidupku
dan hidupmu juga kala seusia ini).
Bagaimana
hendak berbuat sesuatu padanya?? Mencegahnya memungut sampah dan menyuruhnya
sekolah, ini masanya menuntut ilmu adikku sayang?? Kenapa kau disinii??....
Gerobaknya
berhenti tak jauh dari tempatku. Memeriksa sampah plastik yang mungkin bisa ia
jual nantinya. Adikku kamu harus sekolah, ilmu lah yang akan mengubah hidupmu, dengan
ilmu lah kelak kau bisa membahagiakan keluargamu. Jangan kalah dengan
ketiadaan, ingat selalu ada jalan bila ada kemauan.
Suara
suara kelu yang memantul di dinding hati. Ia tak dengar kawan. Ia tak dengar
apa yang kau teriakkan.
Ilmu,....
bisakah aku dapatkan saat makanpun sulit???? Kaka,...aku ini belum mengerti,
bagiku pagi adalah saatnya bergerak mengikuti roda gerobakku. Jelang sore yang
kuhabiskan dengan teman seperjuangan. Inilah dunia kecil kami. Haruskah kami
sekolah??? benarkah disana ada janji kehidupan?? Untuk kebahagiaan kelak???.
Wajah
polos dengan gerobak sampahnya melintas di depanku. Wahai hatiii,...piluuu.
langkahnya makin cepat seolah setiap jengkalnya adalah peluang.
Sudahkah
kau tunaikan janji baktimu??? #sarjanakubertanya L
(membangun kekuatan untuk bisa membantunya suatu saat nanti,..walau tak bisa
berbuat kini,...semoga nanti bisa adikku J)
jika engkau malu dan takut berbuat suatu kebaikan, maka tidak akan kau temui kemajuan selangkah pun -soekarno-